SEKILAS BAHASA C

Ruang lingkup pemakaian bahasa C

Bahasa C merupakan bahasa yang biasa dipakai untuk keperluan pemrogramana sistem, antara lain untuk membuat :
- Assembler
- Program paket seperti WS, D-Base
- Editor
- Sistem operasi seperti Unix, Linux
- Program Bantu
- Mengontrol peralatan di luar komputer seperti robot dll

Sesungguhnya Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang serbaguna, karena selain untuk pemrograman system, juga dapat untuk membuat program aplikasi seperti games, matematis, bisnis bahkan ada pula yang menerapknannya untuk menyusun program kecerdasan buatan (artificial intellegence ).

Dalam beberapa literatur, bahasa C digolongkan sebagai bahasa aras menengah ( medium level language ). Penggolongan ke dalam bahasa aras menengah bukanlah berarti menyatakan bahwa bahasa C kurang ampuh atau lebih sulit dibandingkan dengan bahasa aras tinggi ( high level language, seperti Pascal dan Basic ), melainkan menegaskan bahawa bahasa C bukanlah bahasa yang berorientasi pada mesin ( yang merupakan ciri dari bahasa beraras rendah atau low level language, yaitu bahasa mesin dan assembly ). Pada kenyataannya, bahasa C mengkombinasikan elemen dalam bahasa beraras tinggi dan bahasa beraras rendah. Kemudahan dalam membuat program yang ditawarkan pada bahas beraras tinggi dan kecepatan eksekusi dari bahasa beraras rendah merupakan tujuan diwujudkannya bahasa C.

Interpreter dan Kompiler
Agar suatu program dalam bahasa pemrograman dapat di mengerti oleh komputer, program haruslah diterjemahkan dahulu ke dalam kode mesin. Adapun penterjemah yang digunakan bisa berupa interpreter atau kompiler.


perbedaan interpreter dan kompiler

Interpreter : Adalah suatu jenis penterjemah yang menterjemahkan per baris intruksi untuk setiap saat.
Kelebihan :
  • Penyusunan program relatif lebih cepat dan bisa langsung diuji sekalipun masih ada beberapa kesalahan secara kaidah dalam program
  • Program aslinya tidak dapat dirahasiakan.
Kelemahan :
  • Kecepatannya menjadi lambat sebelum suatu intruksi dijalankan selalu diterjemahkan terlebih dahulu.
  • Saat program dikesekusi, interpreter juga harus berada dalam memori.
Kompiler : Adalah suatu jenis penterjemah yang menterjemahkan seluruh instruksi dalam program sekaligus.

Kelebihan :
  • Proses eksekusi berjalan dengan cepat, sebab tak ada lagi proses penterjemahan.
  • Program sumber (source program ) bisa dirahasiakan, sebab yang dieksekusi adalah program yang sudah dalam bentuk kode mesin.

Kelemahan :
  • Proses pembuatan dan pengujian relatif lebih lama, sebab ada waktu untuk mengkompilasi dan adapula waktu untuk melakukan proses linking.
  • Program hanya berhasil dikompilasi hanya jika program tak mengandung kesalahan secara kaidah sama sekali.

Kebanyakan bahasa C yang ada menggunakan penterjemah berupa kompiler, termasuk dalam hal ini yaitu Turbo C.

Program C disimpan dalam file yang disebut file program sumber ( dengan ciri utama memiliki extension .c ). File include ( umumnya memiliki extension .h, misalnya stdio.h yang disediakan dalam Turbo C, atau biasa disebut file judul /header file ) berisi kode yang akan dilibatkan dalam program C ( pada program tertentu bisa saja tidak melibatkan file include ). Kemudian kode dalam file program sumber dan file include akan dikompilasi oleh komputer menjadi kode obyek dan disimpan pada file dengan akhiran ( extension ) .obj. Kode obyek berbentuk kode mesin.

Oleh karena itu tak dapat dibaca oleh pemrogram. Akan tetapi kode ini sendiri juga belum bisa dipahami oleh komputer. Supaya bisa dimengerti oleh komputer, maka kode obyek bersama – sama dengan kode obyek yang lain ( kalau ada ) dan isi file pustaka ( library file, yaitu file yang berisi rutin untuk melaksanakan tugas tertentu, file ini disediakan oleh pembuat kompiler, dengan extension .lib ) perlu dikaitkan ( linking ) dengan menggunakan linker,, membentuk sebuah program yang executable. Adapun program hasil linker ini disimpan dalam file yang disebut file executable, dengan ciri memiliki extension berupa .exe.