Candi Wringin Lawang


Kadang di sebut candi jatipasar, terletak di Dusun Wringinlawang, Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan.
Dari kilometer 11 jalan raya Mojokerto-Jombang masuk 200 meter. Karena dekat dengan jalan propinsi, maka sangat mudah dicapai baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Candi Wringin Lawang berbentuk gapura. Keseluruhan terbuat dari batu bata dengan arah hadap timur barat. Berukuran 13 x 11.50 meter dan memiliki tinggi 15.50 meter. Banguan ini termasuk tipe candi Bentar, yaitu gapura tanpa atap. Candi bentar biasanya berfungsi sebagai gerbang luar suatu kompleks bangunan. Umumnya orang menghubungkan dengan gapura masuk ke ibukota Majapahit, namun secara pasti belum dapat diketahui apakah gapura in merupakan gerbang salah kraton atau yang lain. Hanya diperkirakan sebagai pintu gerbang salah satu kompleks bangunan yang berada di kotaraja Majapahit.

Di sekitar gapura ditemukan 15 sumur tua berbentuk segi empat dan silider, yang tersebar di sebelah barat daya 14 buah dan tenggara 1 buah. Tidak jauh dari gapura saai ini telah di bangun pementasan. Pada setiap bulan ruwa penanggalan jawa, di selenggarakan ruwat desa Jatipasar dengan menggelar pagelaran pagelaran wayang kulit.

English version --->>> Wringin Lawang Temple

Sometimes called as Jatipasar Temple, is located at Wringinlawang Jatipasar village sub district of Trowulan, at about 11 km of Mojokerto-Jombang highway. About 200 meters nearby province highway, it makes easy to be reached by private or public transportation.

Wringin lawang temple is in the form of arch made from patio in whole facing east west with size 13 x 11.50 meters and high 15.50 meters. This temple building is likely Bentar temple, arch and roof. Bentar temple is usually functioned as out side spandrel of a building complex. Generally, community relates to spandrel entrance to Majapahit capital. But it is not know exactly whether the spandrel is an entrance to empire or other building. And it is predicated only as spandrel to building complex located at Majapahit capital.

Around the spandrel, it is found 15 old wheels in the form of square and cylinders spreading in southwest 14 wheels and a wheel in southeast. Not far from the spandrel, it has been established a stage in which every Ruwah of Javanese calender conducted a ritual ceremony of Jatipasar village with presented Wayang Kulit.

Tidak ada komentar: